Kajian Materi Studio Perancangan Arsitektur

 Kajian Materi Studio Perancangan Arsitektur

    Rumah bukanlah hanya tempat untuk berlindung tetapi juga mencerminkan selera dan status sosial penghuninya. Apa pun konsep yang menjadi pilihan Anda, hal yang tidak boleh dikesampingkan adalah bahwa rumah Anda haruslah ramah lingkungan.
    Konsep dari rumah ramah lingkungan mencuat setelah bergulirnya isu pemanasan global. Manusia dengan segala cara berupaya mengatasi dampak dari pemanasan global. Salah satunya yang dilakukan adalah menciptakan hunian yang hijau serta ramah lingkungan. Apakah rumah ramah lingkungan Itu? Paling tidak hal yang perlu diperhatikan ada empat faktor untuk membangun rumah yang ramah lingkungan, pola pemanfaatan air, desain rumah itu sendiri, penggunaan listrik serta pengolahan dari limbah rumah tangga domestik.
   Jika Anda berniat membangun rumah, coba alokasikan 30% dari luas lahan yang ada untuk ditanami berbagai tanaman penghijauan atau tanaman hias. Sifat tumbuhan yang menghisap karbondioksida dan menghasilkan oksigen tentunya sangatlah bermanfaat untuk memperbaiki kualitas udara di sekitar rumah Anda. Selain Itu juga, ruang hijau ini dapat berfungsi untuk area resapan air, sebab area yang banyak ditumbuhi oleh tanaman pastinya akan lebih banyak menyerap air. Desain rumah yang ramah lingkungan terdapat banyak memiliki bukaan baik berupa pintu maupun jendela untuk sirkulasi udara, supaya selalu mendapatkan pasokan udara bersih.
    Untuk prinsip lainnya, dalam memaksimalkan terangnya matahari namun meredam teriknya. Oleh karena itu sebisa mungkin setiap sisi rumah mendapatkan sinar matahari langsung yang cukup. Berikut salah satu contoh yang dapat diterpakan dalam rumah hunian yang ramah lingkungan:

1. Biopori

  Lubang Resapan Biopori atau biasa disebut “lubang biopori” merupakan metode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Metode ini pertama kali dicetuskan oleh Dr. Kamir R. Brata, seorang peneliti seorang peneliti dan dosen di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Lubang Resapan Biopori berupa sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami di dalam tanah.
  Biopori sendiri adalah istilah untuk lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme yang terjadi di dalam tanah seperti oleh cacing, rayap, semut, dan perakaran tanaman. Biopori yang terbentuk akan terisi udara dan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
  Prinsip kerja lubang peresapan biopori sangat sederhana. Lubang yang kita buat, kemudian diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah yang disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) ini menjadi saluran bagi air untuk meresap kedalam tanah.

Manfaat Lubang Biopori

  Lubang resapan biopori adalah teknologi sederhana yang tepat guna dan ramah lingkungan. Lubang biopori ini mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan. Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah.
1. Meningkatkan daya resapan air.
   Lubang resapan biopori mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Hal ini akan bermanfaat untuk: Mencegah genangan air yang mengakibatkan banjir, peningkatan cadangan air bersih di dalam tanah, dan mencegah erosi dan longsor
  Dengan adanya lubang biopori akan mencegah terjadinya genangan air yang secara tidak lansung dapat meminimalisir berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah.
2. Mengubah sampah organik menjadi kompos.
   Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang biopori akan dirubah menjadi kompos oleh satwa tanah seperti cacing dan rayap. Kompos atau humus ini sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Selain itu sampah organik yang diserap oleh biota tanah tidak cepat diemisikan ke atmosfir sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) yang mengakibatkan pemanasan global dan menjaga biodiversitas dalam tanah.
3. Memanfaatkan fauna tanah dan akar tanaman
   Lubang biopori memicu biota tanah dan akan tanaman untuk membuat rongga-rongga di dalam tanah yang menjadi saluran air untuk meresap ke dalam tanah. Dengan adanya aktifitas ini menjadikan kemampuan lubang peresapan biopori senantiasa terjaga dan terpelihara.

Cara Pembuatan Lubang Biopori
  1.  Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm. Kedalamannya sekitar 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah jika dibuat tanah yang mempunyai permukaan air dangkal. Jarak antar lobang antara 50-100 cm.
  2.  Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm setebal 2 cm.
  3.  Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, atau dedaunan.
  4.  Sampah organik perlu ditambahkan jika isi lubang sudah berkurang atau menyusut akibat proses pelapukan.
  5.  Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang.

2. Grass block


   Rumah yang hijau itu segar, tapi tak semua rumah bisa menjadi hijau. Terkadang, ada rumah yang benar-benar beton dan semen semuanya, atau seluruh lantainya sudah dikeramik. Ow… ow… apakah ini penyelesaian terbaik untuk sebuah rumah? Menghilangkan taman dan area resapan air dan menggantinya dengan sesuatu yang keras dan kurang manusiawi seperti beton :) Mungkin betul, keluarga membutuhkan carport, perkerasan untuk menjemur pakaian di belakang rumah, dan sebagainya. Sebetulnya, kita tidak harus menutup semuanya dengan beton atau semen.
    Cara yang bagus untuk punya perkerasan sekaligus taman adalah dengan menggunakan blok rumput atau grass block. Terdapat jenis grass block yang memang bentuknya khusus dengan rongga didalamnya sehingga rumput masih bisa tumbuh, atau jenis paving blok biasa yang dibuat menjadi grass block dengan cara mengaturnya secara berselang-seling.
   Kegunaannya, adalah pada area yang membutuhkan perkerasan seperti carport, tempat jemuran di belakang, selasar samping rumah, dan area lainnya. Disamping secara visual lebih bagus terlihat, menggunakan grass block juga mengurangi area yang ditutup oleh bangunan, sehingga lebih hijau. Dalam hal ini ada keuntungan yang bisa didapatkan:
  1. Rumah menjadi lebih sejuk dengan adanya rumput, karena rumput menyerap sebagian besar sinar ultraviolet, menyerap panas sehingga tidak memantul pada bangunan, dan menghasilkan oksigen tambahan.
  2. Area grass block menjadi area penyerapan air disekitar rumah, sehingga mengurangi air yang tergenang atau langsung dibuang ke saluran riol kota. Karena itu bisa mengurangi banjir dari area rumah kita.
  3. Grass block menjadi elemen dekoratif untuk lahan disekitar rumah, pola yang dibentuk cukup menarik sehingga menghadirkan nuansa yang lebih indah di area rumah kita daripada keramik atau perkerasan dari semen.
  4. Bila suatu saat ingin dirubah fungsinya menjadi taman kembali atau fungsi yang lain, tidak perlu merombak atau membobol perkerasan, cukup dicongkel saja dari tanah :)

Previous
Next Post »